Breaking News

Cintai Dunia Organisasi, Bukan Sok Sibuk Organisasi





Pepah adalah sapaan yang khas oleh orang-orang yang sudah kenal dengannya. Ia adalah anak pertama dari pasangan Ismail dan Eliyasnida. Abi, panggilan Pepah kepada ayahnya adalah guru di SMAS IT Mutiara Duri. Sedangkan Uminya juga seorang guru di SDS IT Mutiara Duri. Wanita kelahiran Duri ini memiliki suara yang khas dan merdu.

Setelah lulus SMA, wanita berumur 19 tahun ini tidak langsung melanjutkan studinya. Tetapi ia mondok selama setahun di Ponpes Tahfidzul Quran Ibadurrahman untuk mempelajari dan memperdalam ilmu Qur’an. Karena ingin mengikuti jejak Abi Uminya sebagai hafizah.

Pepah yang sangat menyukai dunia organisasi ini sudah memiliki banyak pengalaman yang luar biasa. Perjuangannya untuk mencapai titik tersebut sangan memotivasi siapa pun yang mendengarnya. Pasalnya banyak kisah menarik dari SD hingga sekarang yang patut diketahui. Apalagi topik yang menginspirasinya menjadi seseorang yang sangat mencintai keorganisasian serta memiliki segudang prestasi.

Diawali dengan terpilihnya menjadi dokter kecil ketika SD, ia belajar bagaimana membantu teman-temannya yang sakit. Kemudian bergabung di GDS (Gerakan Disiplin Sekolah) yakni mendisiplinkan teman-teman yang tidak disiplin.

Kemudian ketika ia duduk di kelas 8 SMP dan dipercaya menjadi kandidat wakil ketua OSIS dan di pasangkan  oleh rekannya Ananda Airlangga. Dan mulai mencoba untuk mengkampanyekan diri agar siswa/i tertarik untuk memilih mereka sebagai ketua dan wakil ketua OSIS kala itu. Pada saat yang di tentukan, mereka berhasil lolos dan menang telak sebagai ketua dan wakil ketua OSIS SMPS IT Mutiara. Berbagai pujian dan semangat pun diberikan. 

Selanjutnya Pepah diikutkan pada pertemuan Forum Anak Kabupaten Bengkalis (FANBENG). Ia diberangkatkan karena memiliki jiwa sosial yang tinggi dan dapat bergaul dengan cepat terhadap siapa saja. Ia berangkat pada tahun 2013. Pada pertemuan Forum Anak Bengkalis itu, ia mendapat banyak pelajaran. Mulai dari hak anak yang harus dipenuhi, kewajiban anak yang harus dijalani, bagaimana menjaga diri, hingga public speaking dan cara membuat karya tulis pun diajarkan disana. Tidak hanya itu, mereka juga membuat suara anak Kabupaten Bengkalis. Dan ketika disana ia juga terpilih menjadi sekretaris Forum Anak Bengkalis.

Setelah kembali dari Bengkalis, ia  berdiskusi dengan beberapa orang untuk membuat Forum Anak di tingkat Kecamatan. Ternyata, sebelum membuatnya, tiba-tiba saja turun sebuah surat yang berisikan akan diadakannya pembentukan Forum Anak di tingkat kecamatan dan ketika itu ia duduk di kelas 9 SMP. Dan Pepah terpilih sebagai ketua Forum Anak Kecamatan Pinggir. Tidak sampai disana, perjuangannya juga sampai kepada Forum Anak Nasional. Ia resmi menjadi anggota Divisi Advokasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Partisipasi Anak.

Kemudian karena memilki suara yang merdu, ia juga sering mengikuti Lomba MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) dan Lomba Solois. Maka tak heran, sudah banyak piala yang menghiasi rumahnya.
          
Memiliki segudang prestasi dan banyak pengalaman organisasi, membuat dirinya  menjadi orang yang sangat antusias tentang hidup. Menurutnya hidup adalah sebuah teka-teki yang sangat misterius dan harus dipecahkan. Untuk memecahkan teka-teki itu, setiap manusia harus membuat misi untuk mencapai yang namanya sebuah target.



Ig : @pepahahihuheho


Tidak ada komentar